Dari kecil, aku dan buku adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ke mana pun aku pergi, akan ada buku di tanganku. Apa pun pencapaiannya, toko buku lah tujuanku. Dulu aku sangat dimanjakan dengan buku oleh Papaku. Setiap beli banyak buku, semuanya bisa habis dalam waktu sekejap (tapi tidak dengan buku pelajaran ha ha ha). Namun, semenjak SMP, saat keadaan finansial keluarga mulai berubah, membeli buku adalah suatu hal yang harus aku perjuangkan, tapi semangat membacaku masih sangat besar. Bahkan semakin aku besar, semakin sulit keadaan finansial keluargaku, semangat membaca itu masih besar sekali walaupun aku tidak lagi bisa membeli buku dengan mudahnya. Harus menabung beberapa bulan, baru bisa beli buku yang aku inginkan. Sampai akhirnya mungkin sekitar akhir masa SMA dan masuk ke masa perkuliahan (dan kebetulan keadaan finansial kami semakin turun), tiba-tiba semangat membacaku menurun drastis. Aku tidak lagi bisa anteng duduk membaca buku, meskipun hanya 15 menit, dan semua buku yang ada hanya bisa menjadi pajangan di kamarku. Kata orang-orang, ini namanya reading slump.
Namun, belakangan ini aku sudah mulai bisa membeli buku lagi karena sudah memiliki penghasilan sendiri. Hanya saja, kendalanya adalah di pikiranku yang selalu merasa buku itu mahal, jadi setiap ingin membeli sebuah buku, pertimbangannya panjang dan lama sekali. Padahal hanya untuk membeli 1 buku dalam periode 3-4 bulan sekali. Aku tetap senang datang ke toko buku, tapi selalu dengan perasaan berat karena merasa 'tidak bisa' membeli buku-buku itu.
Sampai akhirnya aku menyadari sesuatu tadi pagi saat sedang melihat harga-harga buku di Tiktok Live sambil sarapan. Aku berpikir, aku tuh sesayang itu loh sama buku dari kecil, tapi seperti yang aku bilang sebelumnya, semenjak merasakan finansial yang tidak begitu baik rasanya membeli buku menjadi sebuah kegiatan yang "sayang". Kenapa? karena di kepalaku selalu ada pikiran "uang segini aku bisa pakai untuk beli ini deh", " kayanya bisa buat menuhin kebutuhan aku yang lain deh". Dan ternyata, tanpa aku sadari, hal itu bikin ada sesuatu yang hilang di diriku. Setiap lihat buku, aku tetap selalu excited, tapi rasanya jauh dan tidak bisa digapai karena aku selalu berpikir "hm, kapan ya bisa beli buku dengan mudah lagi". Lalu tadi aku tersadar saat lihat harga-harga buku tersebut, kan selama ini alhamdulillah aku sudah ada pemasukan, seharusnya aku bisa menyisihkan uang untuk beli setidaknya 1 buku dalam waktu 2 bulan sekali, tapi kenapa tidak pernah terpikir begitu ya? Aku baru sadar kalau mindset-ku sudah ter-block dengan perasaan & memori 'sulit' di masa lalu.
Dan aku semakin menyadari, apakah reading slump itu sebuah coping mechanism diriku yang tidak aku sadari karena aku merasa kesulitan memiliki hobi seperti itu di tengah keadaan finansial keluargaku yang kurang baik dulu?