Wednesday, December 22, 2021

Masa Pertemanan yang Kuharap Tidak Pernah Berakhir

Dua hari yang lalu, 20 Desember 2021, hari yang kutunggu-tunggu akhirnya datang. Hari di mana aku dinyatakan lulus setelah sidang Tugas Akhir. Melegakan sekali rasanya bisa lulus setelah melalui banyak hambatan sebelumnya dan harus menambah semester. Membahagiakan walaupun rasanya masih tidak nyata. Entah karena suasananya yang kurang mendukung karena sidang kemarin diadakan secara daring atau karena masih ada sisa tanggung jawab--masih ada beberapa tugas UAS untuk mata kuliah pengganti skripsi yang aku kontrak.

Dua hari kemarin rasanya aku masih sangat menikmati pencapaianku itu. Namun, di saat grup Whatsapp yang isinya teman-teman dekatku selama kuliah mulai ramai lagi, tiba-tiba aku mulai merasa takut. Kemarin malam sih aku belum sadar apa yang aku rasakan. Aku hanya tiba-tiba mulai memikirkan 'gimana ya kalau nanti aku nikah, taunya dia gak dibolehin dateng sama pacarnya'. Aku memikirkan situasi itu karena di antara aku dan salah satu temanku itu sempat ada sesuatu yang terjadi. Aku mulai merasa ketakutan, merasa tidak rela kalau temanku itu nanti tidak bisa datang. Aku benar-benar ingin semua teman-temanku hadir merasakan kebahagiaan yang aku rasakan nanti. Cukup jauh bukan imajinasiku?

Sampai di malam kemarin aku masih berpikir kalau pikiran dan perasaan itu muncul karena 'hal' yang pernah terjadi sebelumnya, tapi malam ini aku sadar. Aku sadar bahwa aku ketakutan dan sadar apa yang membuatku ketakutan. Bukan hanya karena konflik yang pernah ada di antara aku dan temanku ini saja. Melainkan perasaan terdalamku mulai menyadari, kami berlima mulai lulus satu persatu. Kami berasal dari berbagai kota yang berbeda--ada satu yang tinggal di Bandung juga sih. Artinya, saat kami sudah lulus, kami akan kembali ke kota masing-masing--sebenarnya (lagi) semenjak pandemi kami memang ada di kota masing-masing, tapi setidaknya kami masih sama-sama menjadi mahasiswa dari jurusan yang sama, memiliki kegiatan yang sama di kampus--dan akan kembali menjadi orang 'asing'. Bukan benar-benar jadi tidak saling mengenal lagi, tapi kami sudah kembali ke kehidupan masing-masing. Mungkin nanti ada yang duluan sibuk bekerja, ada yang mendalami hobinya, ada yang kuliah lagi mungkin keluar negeri, atau malah sibuk karena sudah berkeluarga. Intinya benar-benar memiliki kehidupan sendiri, tidak lagi ke mana-mana janjian, pergi bersama, melakukan ini itu bersama-sama. Aku takut menghadapi kenyataan bahwa masanya kami untuk bersama-sama mungkin akan perlahan-lahan berhenti mulai dari titik ini. Tidak berhenti berteman, tapi masa masa kami untuk sedekat ini sudah mulai berakhir. Rasanya sedih sekali ketika membayangkan kalau di masa depan kami tidak lagi sedekat sekarang, menjadi canggung terhadap satu sama lain, mereka tidak bisa hadir di waktu-waktu penting di hidupku.

Sedih, takut, dan tidak rela bercampur menjadi satu.

Aku berharap yang terbaik untuk mereka, untuk kami berlima. Aku ingin kami bahagia, sukses.. Tapi kalau aku boleh meminta, Tuhan, aku mohon supaya di kehidupan kami berlima yang aku doakan bahagia dan sukses itu masih ada kami berlima yang akrab, dekat, dan sama-sama selalu ada di setiap hal yang terjadi di hidup kami.

Tuesday, June 29, 2021

Patah Hati

Aku kira, aku tidak perlu merasakan hal seperti ini lagi jika bersamamu, Sayang.

Nyatanya, aku merasakannya.

Sudah beberapa hari ini. 

Bukan, bukan karena perpisahan. 

Namun, rasa sakit ini, rasanya seperti patah hati. 

Wednesday, January 6, 2021

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 di Bidang Pendidikan oleh Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

    Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik sebagai salah satu kewajiban dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan KKNT ini biasanya dilaksanakan secara luring. Namun, kondisi di Indonesia saat ini tidak memungkinkan untuk diadakannya kegiatan yang dapat mengumpulkan banyak orang di suatu tempat demi mengurangi angka penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu, kegiatan KKNT ini dilaksanakan secara daring. Kemudian, tema yang diusung kali ini disesuaikan dengan kebutuhan di masyarakat, yaitu Edukasi Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 yang difokuskan pada bidang pendidikan dan ekonomi.

    Pada kegiatan KKNT PPD Covid-19 kali ini, penulis memfokuskan kegiatan di bidang pendidikan. Pada program ini, penulis melaksanakan pembuatan media pembelajaran untuk guru, pendampingan siswa dalam pembelajaran daring, dan pendampingan orang tua murid dalam membimbing anak pada pembelajaran daring.

Pada pembuatan media pembelajaran, penulis membantu seorang guru bahasa Inggris dalam membuat powerpoint yang dikonversi menjadi video.

Pada pendampingan siswa, penulis berusaha semaksimal mungkin membantu siswa pada mata pelajaran yang sulit dipahami. Penulis juga membantu kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran daring.

Pada pendampingan orang tua, penulis berusaha membantu orang tua mencari solusi atas kesulitan yang dihadapi orang tua selama mendampingi anaknya dalam pembelajaran daring.

Membaca dan Menulis

Hari ini rasanya tiba-tiba ingin menulis. Mari kita bahas tentang hobi membaca dan menulisku. Sejak kecil, aku selalu dibiasakan untuk memba...