Aku ngeliat semua kesedihan dan kesepian yang aku rasain mungkin kurang lebih setahun ke belakang dan mulai kepikiran.. aku kangen sama aku yang ada di 2019. Aku yang merasa sangat bersyukur dan merasa ‘penuh’ dengan semua yang aku punya. Aku yang bisa melihat segala sesuatu dari sisi baiknya. Aku yang tidak menggantungkan kebahagiaan aku terhadap orang lain. Aku yang bisa menularkan bahagia itu pada orang lain. I was full of gratitude back then.
Beberapa bulan
ke belakang aku bertanya-tanya waktu ngeliat orang terdekat aku lagi di posisi
yang mungkin kurang baik juga, aku mikir “kok kayanya dulu aku bisa menghibur
dia—dan mereka semua yang pernah aku support—ya? Padahal ya aku ga punya
apa-apa juga untuk ditawarkan, tapi rasanya aku bisa menghibur orang lain cukup
dengan keberadaan aku di samping mereka. Kok sekarang beda ya? Kaya gak bisa
aja gitu..”. Sampai kemarin, aku belum nemuin jawabannya.
Pagi ini
aku sadar, gimana caranya aku bisa membuat gelas orang lain ‘penuh’ ketika
gelasku sendiri ‘kosong’. I realized that I should be happy first, I should
be fulfilled first before make the others happy and fulfill. Mungkin kalau
diibaratkan sama lilin, kalau aku mau bantu lilin lain punya ‘cahaya’, bantu
lilin lain menyala, otomatis aku harus punya si ‘cahaya’ itu dulu dong. Aku harus
nyalain api aku dulu, baru aku bisa berbagi ke lilin lain supaya mereka nyala
juga. Aku lupa dan gak sadar kalau aku sendiri udah ‘kering’ dan ‘kehabisan air’,
aku lupa kalau ‘api’ aku sendiri udah mati. Tapi fokus aku malah ke air dan api
orang lain yang habis dan mati. Ternyata selama ini aku hanya musingin ‘kenapa
aku gak bisa bikin orang seneng kaya dulu lagi’ padahal yang seharusnya aku
pikirin adalah gimana caranya aku bisa bikin diri aku sendiri seneng, bahagia,
dan bersyukur lagi dengan semua yang aku miliki, bukan apa yang gak aku milikin
dan gak bisa aku lakuin.
Mulai sekarang
kayanya aku akan mulai berusaha buat bikin aku sendiri bahagia lagi terlebih
dahulu. I will work on my own happiness first. I will be happy first
before I make the others happy. I will fill my ‘cup’ first before I share
my ‘water’ to other person’s ‘cup’. Aku si gak sabaran ini pasti bakal
ngerasa “kenapa ya lama banget sampe ke titik aku bahagia dan ngerasa ‘penuh’ lagi
kaya dulu?”, tapi aku bakal tetep berusaha buat sampe ada di titik itu. Walaupun
aku tau, proses menemukan kebahagiaan di diri sendiri itu panjang dan bakal
banyak naik turunnya. Aku mau bahagia lagi buat aku sendiri, orang-orang yang
aku sayang, dan orang-orang yang ada di sekitar aku.
No comments:
Post a Comment