I.
Modus
Modus adalah
teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer atau
nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut.
Contoh data
kualitatif:
A.
Seorang peneliti tahun 1970-an
datang di Yogyakarta. Ia melihat para siswa dan mahasiswa masih banyak yang
naik sepeda. Selanjutnya peneliti dapat menjelaskan dengan modus bahwa siswa
dan mahasiswa di Yogyakarta masih banyak yang naik sepeda.
B.
Kebanyakan pemuda Indonesia
menghisap rokok.
C.
Pada umumnya pegawai negeri tidak
disiplin kerjanya,
D.
Pada umumnya warna mobil tahun
70-an adalah cerah sedangkan tahun 80-an warnanya gelap.
Contoh data
kuantitatif:
Hasil observasi
terhadap umur pegawai di Departemen X adalah: 20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19,
57, 45, 45, 51, 35. Untuk mengetahui modus umur dari pegawai tersebut dapat
menggunakan tabel seperti di bawah ini:
Umur Pegawai
|
Jumlah
|
19
20
35
45
51
56
57
60
|
1
2
1
5
1
1
1
1
|
Jumlah
|
13
|
Dari tabel di
atas dapat dilihat bahwa yang paling banyak muncul dari observasi adalah umur 45.munculnya
sebanyak 5 kali atau frekuensinya 5. Jadi dapat dijelaskan bahwa kelompok
pegawai di Departemen X sebagian besar berumur 45 tahun.
II.
Median
Median adalah
salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari
kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang
terbesar atau sebaliknya.
Misalnya data
umur pegawai di Departemen X. Untuk dapat mencari mediannya harus disusun
terlebih dahulu urutannya. Dari data yang diberikan setelah disusun urutannya dari
terkecil sampai yang terbesar menjadi seperti berikut:
19,
20,20, 35, 45, 45, 45, 45, 45, 51, 56, 57, 60
Nilai tengah
dari kelompok data tersebut adalah urutan ke-7, yaitu 45. Jadi mediannya adalah
45. Ini adalah contoh data yang ganjil.
Contoh data yang
genap misalnya tinggi badan 10 mahasiswa adalah seperti berikut:
145,
147, 167, 166, 160, 164, 165, 170, 171, 180
Untuk mencari
median, maka data tersebut harus diurutkan terlebih dahulu dari yang kecil atau
sebaliknya. Kalau diurutkan dari yang terbesar menuju terkecil adalah:
180,
171, 170, 167, 166, 165, 164, 160, 147, 145
Jumlah individu
dalam kelompok tersebut adalah genap, maka nilai tengahnya adalah dua angka
yang di tengah dibagi dua atau rata-rata dari dua angka yang di tengah. Nilai
tengah dari kelompok tersebut adalah nilai ke-5 dan ke-6.
Dengan demikian
dapat dijelaskan rata-rata media tinggi badan kelompok mahasiswa tersebut
adalah 165,5.
III. Mean
Mean adalah teknik
penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut.
Rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Me = mean (rata-rata)
∑ = jumlah
xi = nilai
sampel ke-i
n = jumlah
sampel
contoh:
sepuluh pegawai
di PT Samudra penghasilan sebulannya dalam ribu rupiah adalah seperti berikut:
90,
120, 160, 60, 180, 190, 90, 180, 70, 160
Untuk mencari mean data tersebut tidak perlu diurutkan
nilainya seperti dalam mencari median tetapi dapat langsung dijumlahakan
kemudia dibagi dengan jumlah individu dalam kelompok tersebut. Berdasarkan data
tersebut maka mean dapat dihitung
seperti berikut:
Jadi penghasilan
rata-rata pegawai di PT Samudra adalah Rp130.000,00.
IV.
Menghitung Modus, Median, Mean untuk Data Bergolong
DISTRIBUSI NILAI KEMAMPUAN
MANAJERIAL
80 PEGAWAI PT SAYANG KAMU
Interval Nilai Kemampuan
|
Frekuensi/jumlah
|
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
|
2
3
5
13
24
21
12
|
Jumlah
|
80
|
A.
Menghitung Modus
Untuk menghitung
modus data yang telah disusun ke dalam distribusi frekuensi/data bergolong
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Mo = modus
b = batas kelas
interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang
kelas interval
b1 = selisih
antara frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya
b2 = selisih
antara frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya
Berdasarkan tabel
distribusi frekuensi tentang nilai kemampuan manajerial 80 pegawai di PT Sayang
Kamu, maka dapat ditemukan:
Kelas modus =
kelas ke lima (frekuensinya 24)
p = 10
b = 71 – 0,5 =
70,5
b1 = 24 – 13 =
11
b2 = 24 – 21 = 3
Jadi modusnya
adalah 78,3.
B.
Menghitung Median
Untuk menghitung
median rumus yang dipakai adalah:
Md = median
b = batas bawah
dimana median akan terletak
n = banyak
data/jumlah sampel
p = panjang
kelas interval
F = jumlah semua
frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi
kelas median
Median dari
nilai kemampuan manajerial 80 pegawai PT Sayang Kamu dapat dihitung dengan
rumus di atas. Dalam hal ini:
Setengah dari
seluruh data (1/2 n) = 1/2 x 80 = 40. Jadi median akan terletak pada
interval ke lima karena sampai pada interval ini jumlah frekuensi sudah lebih
dari 40, tepatnya 47.
Dengan demikian
pada interval ke lima ini merupakan kelas median batas bawahnya (b) adalah 71 –
0,5 = 70,5. Panjang kelas mediannya (p) adalah 10 dan frekuensinya 24. Adapun F-nya
adalah 2 + 3 + 5 + 13 = 23.
Jadi mediannya
adalah 77,58.
A.
Menghitung Mean
Untuk mrnghitung
mean dari data bergolong tersebut,
maka terlebih dahulu data tersebut disusun menjadi tabel berikut sehingga perhitungannya
mudah dilakukan.
DISTRIBUSI NILAI KEMAMPUAN
MANAJERIAL
80 PEGAWAI PT SAYANG KAMU
Interval Nilai
|
xi
|
fi
|
fi . xi
|
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
|
35,5
45,5
55,5
65,5
75,5
85,5
95,5
|
2
3
5
13
24
21
12
|
71
136,5
277,5
851,5
1812
1795,5
1146
|
|
Jumlah
|
80
|
6090
|
Rumus untuk
menghitung rata-rata dari data bergolong adalah:
Me = rata-rata
untuk data bergolong
∑ fi = jumlah
data/sampel
fi xi = perkalian
antara fi pada tiap interval data dengan tanda kelas (xi).
Xi adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap
interval data
Berdasarkan tabel
penolong tersebut, maka rata-rata dari data bergolong itu dapat dihitung dengan
rumus yang telah diberikan.
Jadi rata-rata
dari nilai kemampuan 80 pegawai PT Sayang Kamu tersebut adalah 76,12.
No comments:
Post a Comment