Wednesday, April 25, 2018

PENGGUNAAN SPSS UNTUK MENGHITUNG VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA


I.                   Uji Validitas

Uji validitias dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang harusnya diukur. Menurut Sugiyono (2010) untuk menguji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.


II.                Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006 : 154) Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.


III.             SPSS

SPSS (Statistical Product and Service Solution) merupakan sebuah program aplikasi yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis statistik dengan keakuratan yang cukup tinggi.


IV.             Sejarah SPSS

SPSS dibuat pertama kali pada tahun 1968 oleh tiga mahasiswa Standford University, yaitu Norma H. Nie, C. Hadlai Hull dan Dale H. Bent. Awalnya SPSS diciptakan untuk proses mengolah data dalam ilmu sosial dengan kepanjangan “Statistical Package for the Social Science”. Namun sekarang fungsi SPPS sudah diperluas untuk menjalankan berbagai jenis kebutuhan, seperti untuk mengolah produksi barang, hasil reset dll. Singkatan SPSS pun berubah menjadi “Statistical Product and Service Solution”.


V.                Fungsi SPSS

1.    Melakukan riset pemasaran (market research)
2.    Pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement)
3.    Analisis data survey atau kuesioner
4.    Banyak digunakan dalam penelitian akademik mahasiswa
5.    Banyak digunakan untuk keperluan pemerintah (seperti lembaga BPS)
6.    Penelitian kesehatan rakyat, dan lain-lain

VI.             Langkah Menguji Validitas dan Reliabilitas Data Angket Menggunakan SPSS






1.      Masuk ke aplikasi SPSS. Gambar diatas merupakan tampilan awal aplikasi SPSS



2.      Lalu klik pada bagian sebelah kiri bawah “variable view”



3.      Setelah itu, pada baris pertama ketik “responden” baris kedua “A” baris ketiga “B” baris keempat “C” baris kelima “D” lalu baris terakhir isi dengan “total”


4.      Pada kolom ‘decimals’ ubah angka 2 menjadi 0. Lalu pada kolom ‘label’ baris ke dua ketik ‘skor jawaban A’ dst. mengikuti seperti gambar di atas. Lalu pada kolom ‘measure’ baris pertama ganti menjadi ‘normal’ baris seterusnya ganti dengan ‘ordinal’.




5. Siapkan data yang akan dimasukkan.




6.      Setelah langkah di atas selesai, klik kembali ‘data view’ lalu akan muncul kolom responden A, B, C, D, dan total. Setelah itu masukkan jumlah responden.



7.      masukkan hasil data dari microsoft excel ke aplikasi SPSS.


8.      Klik pilihan analyze lalu correlate, bivariate.




9.      Lalu akan muncul pilihan seperti di atas.


10.  Pindahkan skor jawab A dst. ke kolom varians.



11.  Setelah semua dipindahkan ke kolom varians, klik menu options, lalu ceklis ‘means and standard deviations’. Klik continue lalu ok.



12.  Setelah mengikuti langkah-langkah di atas, akan muncul tabel hasil perhitungan mean dan standar deviasi.




13.  Untuk menghitung reliabilitas, kembali lagi ke halaman utama aplikas. Lalu pilih menu analyze, scale, reliability analysis.


14.  Akan muncul pilihan seperti di atas.




15. Lalu pilihan skor jawaban A dst. dipindahkan ke kolom items. Seperti gambar di atas.



16.  klik pilihan statistics, berilah tanda silang pada pilihan item dan scale. klik continue lalu ok.


17.  Setelah melakukan langkah-langkah seperti di atas, akan muncul nilai reliabilitasnya.

Wednesday, April 18, 2018

PENGUJIAN HIPOTESIS


I.                   Pengertian

Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Seangkan dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi.


II.                Tiga Bentuk Rumusan Hipotesis

A.    Hipotesis Deskriptif
Dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan/hubungan. Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu dipasangkan. Dengan dipasangkan itu maka dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak.

B.     Hipotesis Komparatif
Pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.

C.     Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
Suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.


III.             Taraf Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis

Terdapat dua cara menaksir, yaitu a point estimate dan interval estimate atau sering disebut confidence interval.
·         A point estimate (titik taksiran) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai data sampel.
·         Interval Estimate (taksiran interval) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval data sampel.

IV.             Dua Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis

Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel, kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu:
·         Kesalahan tipe 1 adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya benar). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan α (baca: alpha).
·         Kesalahan tipe 2 adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan β (baca: betha).

Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan yang dihasilkan nanti apaka hipotesis yang diuji tersebut dapat digeneralisasikan atau tidak. Bila Ho diterima berarti dapat digeneralisasikan. Dalam pengujian ini variabel penelitiannya bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.
Nominal:
·         Test binominal
·         Chi kuadrat (1 sampel)
Ordinal:
·         Run-test
Menurut interval/rasio:
·         T-test (1 sampel)

Statistik Parametris

Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio adalah t-test 1 sampel. Sebenarnya terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk pengujian, yaitu rumus t dan z. Rumus z digunakan bila simpangan baku populasi diketahui. Simpangan baku sampel dapat dihitung berdasarkan data yang telah terkumpul.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang datanya interval atau ratio adalah seperti yang tertera dalam rumus dibawah ini.
Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio adalah t-test 1 sampel. Sebenarnya terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk pengujian, yaitu rumus t dan z. Rumus z digunakan bila simpangan baku populasi diketahui. Simpangan baku sampel dapat dihitung berdasarkan data yang telah terkumpul.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang datanya interval atau ratio adalah seperti yang tertera dalam rumus dibawah ini.
Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio adalah t-test 1 sampel. Sebenarnya terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk pengujian, yaitu rumus t dan z. Rumus z digunakan bila simpangan baku populasi diketahui. Simpangan baku sampel dapat dihitung berdasarkan data yang telah terkumpul.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang datanya interval atau ratio adalah seperti yang tertera dalam rumus dibawah ini.



Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif :
Menghitung rata-rata data
Menghitung simpangan baku
Menghitung harga t
Melihat harga t tabel
Menggambar kurva
Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat
Membuat keputusan pengujian hipotesis

> Uji Dua Pihak
Uji dua Pihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho =; Ha ≠)

> Uji Satu Pihak
1. Uji pihak kiri
Uji pihak kiri digunakan apabila : hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar atau sama dengan (≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil (<)”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.

2. Uji Pihak kanan
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata “paling besar”.

Statistik Nonparametris

Test Binominal
Test binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua kelompok klas, datanya berbentuk nominal dan jumlah sampelnya kecil (kurang dari 25). Test ini dikatakan Binomial apabila distribusi data dalam populasi  berbentuk Binomial. Distribusi Binomial adalah suatu distribusi yang terdiri dua kelas.

Chi Kuadrat 
Chi Kuadrat () satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar. 

Run Test
Digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel), bila skala pengukurannya ordinal maka Run test dapat digunakan untuk mengukur urutan suatu kejadian. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur kerandoman populasi yang didasarkan atas data hasil pengamatan melalui data sampel.


Pengujian Hipotesis Komparatif

Komparatif Dua Sampel

Terdapat tiga macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana yang akan digunaan tergantung pada bunyi kalimat dalam merumuskan hipotesis. Tiga macam pengujian itu adalah :
Uji Dua Pihak
Uji Pihak Kiri
Uji Pihak Kanan

T-Test

Statistik Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test.
Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komperatif dua sampel yang berkolerasi ditunjukkan pada rumus sebagai berikut :



Wednesday, April 11, 2018

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN



I.                   Validitas

Riduwan (2016) menyebutkan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan suatu kevalidan dan atau kesahihan suatu instrumen.

Suatu instrumen valid apabila:
·         Mempunyai validitas tinggi. Bila valilditasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid.
·         Mampu mengukur apa yang hendak diukur atau diinginkan.
·         Dapat mengungkapkan data dari variabel yang dapat diteliti.

Pengujian validitas internal:
·         Pengujian validitas konstruk (constract validity)
Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan pendapat para ahli (judgement experts). Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut dicoba pada sampel dari mana populasi diambil.

·         Validitas isi (content validity)
Dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.

Pengujian validitas eksternal:
·         Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta fakta empiris yang terjadi di lapangan. Bila terdapat kesamaan antara kriteria dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas eksternal yang tinggi.

II.                Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik.
Reliabel dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (konsisten).

Pengujian reliabilitas secara eksternal:
A.    Test-retest

Test-retest dilakukan dengan cara mencoba instrumen beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama, dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.

Rumus Pearson Product Moment:
 

B.     Equivalen

Instrumen yang equivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama.

C.     Gabungan (test-retest dan equivalen)

Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencoba dua instrumen yang equivalen beberapa kali ke responden yang sama. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengorelasikan dua instrumen, setelah itu dikorelasikan secara silang.

Pengujian reliabilitas secara internal:
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencoba instrumen sekali saja, kemudian hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujiannya dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half), KR 20, KR 21 dan Anova Hoyt.

1.      Rumus Spearman Brown



2.      Rumus KR 20


3.      Rumus KR 21


4.      Analisis Varians Hoyt (Anova Hoyt)



D.    Alfa Cronbach

Pengujian reliabilitas dengan teknik Alfa Cronbach dilakukan untuk jenis data interval/essay.

Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach:

Rumus untuk varians total dan varian item:


Membaca dan Menulis

Hari ini rasanya tiba-tiba ingin menulis. Mari kita bahas tentang hobi membaca dan menulisku. Sejak kecil, aku selalu dibiasakan untuk memba...