Tuesday, April 3, 2018

POPULASI DAN SAMPEL


I.                   Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subhek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Firqon (2014: 146) populasi secara formal dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek orang atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama.
Populasi bukan hanya orang, tapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu (Sugiyono, 2017: 61).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan data, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2017: 62). Sedangkan menurut Furqon (2014) secara sederhana sampel berarti bagian dari satu populasi.
Sampel digunakan terutama ketika populasi yang akan diteliti terlalu besar untuk diteliti secara keseluruhan. Misalnya apabila kita akan meneliti motivasi pekerja di suatu negara, yang berarti populasi adalah seluruh pekerja di negara tersebut. Tapi dengan mengambil sampel, kita dapat meneliti topik tersebut dengan lebih hemat dan efisien dalam hal waktu maupun tenaga.
Populasi dan sampel umumnya dianggap sebagai kumpulan beberapa individu atau kelompok. Tapi sebenarnya populasi tidak selalu harus terdiri dari lebih dari satu individu. Seorang individu pun bisa menjadi sebuah populasi (Sugiyono, 2017: 62). Hal ini sering digunakan dalam bidang kedokteran, dimana sebagian kecil dari darah seseorang bisa menjadi sampel dalam tes darah. Hal ini berarti seluruh darah seseorang bisa menjadi sampel dalam tes darah. Hal ini berarti seluruh darah yang ada di dalam tubuh seseorang adalah populasi.


II.                Kritik dan Syarat Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 62) apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Karena nantinya dari populasi harus benar-benar dapat mewakili populasi tersebut.
Syarat pengambilan sampel adalah populasi harus homogen atau setidaknya memiliki satu karakteristik yang sama. Apabila populasi heterogen, sampel tidak akan representatif.


III.             Teknik Sampling

Teknik sampling terbagi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Berikut adalah penjelasan tentang teknik sampling menurut Sugiyono (2017: 63 – 68).
A.    Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:

1.      Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang ada di dalam populasi itu. Cara ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian.

2.      Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen danberstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.

3.      Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila berstrata tapi kurang proporsional.

4.      Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti, atau sumber data sangat luas. Misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampel ditetapkan secara bertahap dari wilayah yang luas (negara) sampai ke wilayah yang terkecil (kabupaten). Setelah terpilih sampel terkecil, kemudian baru dipilih sampel secara acak.

B.     Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih.

1.      Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang yang diberi nomor urut 1-100. Pengambilan sampel bisa diambil dengan mengambil bilangan genap saja, ganjil saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu.

2.      Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik menentukan sammpel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

3.      Sampling Insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti, dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

4.      Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik.

5.      Sampling Total

Sampling total adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau peneliti ingin membuat generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari sampel total adalah sense=us, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6.      Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding, lama-lama akan menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya hingga jumlah sampel semakin banyak. Snowball sampling biasanya banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.

IV.             Menentukan Ukuran Sampel

Tingkat ketelitian atau kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu, dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan, maska akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlakukan, dan sebaliknya, semakin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data (Sugiyono, 2017: 68 – 69).
Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut:






contoh soal:
hitunglah jumlah sampel bila populasi 1000 orang, tingkat kesalah 5%, dan perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata populasi = 0,05 dengan rumus Isaac dan Michael.



Disebutkan dalam Sugiyono (2017) Roscoe dalam buku Research Methods for Business (1982: 253) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini:
1.      Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500,
2.    Bila sampel dibagi dalam kategori, maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30,
3.   Bila dalam penelitian akan melakukan analisis multivariate (kolerasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50,
4.   Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing kelompok antara lain 10 s/d 20.

No comments:

Post a Comment

Membaca dan Menulis

Hari ini rasanya tiba-tiba ingin menulis. Mari kita bahas tentang hobi membaca dan menulisku. Sejak kecil, aku selalu dibiasakan untuk memba...