Wednesday, July 25, 2018

21.56

Betapa bodohnya aku masih mengharapkan kamu ada di sisiku.

Setahun yang lalu aku terbiasa dengan hadirmu di setiap aku sedang dalam keadaan tidak baik.

Kamu selalu hadir dengan kata-kata semangatmu, doa-doa baik darimu, dan kekhawatiranmu untukku.

Entah aku yang salah mengartikan sikapmu padaku atau memang kita memiliki perasaan yang sama?

Apapun kenyataannya, bagaimana perasaanmu padaku, aku merasa bodoh karena aku tidak pernah mengungkapkan perasaan ini dan tidak pernah berusaha untuk memperjelas tentang hubungan yang kita miliki.

Karena asumsi yang kubuat sendiri, aku terlalu berharap padamu, pada janji-janjimu yang bisa saja itu hanya candaan bagimu mungkin? Banyak sekali hal yang mengganjal di hatiku tentangmu.

Banyak pertanyaan yang belum sempat terjawab.

Aku ingin segera lepas dari rasa sakit ini.

Namun, aku tidak tahu bagaimana caranya terlepas dari perasaan ini.

Aku tidak tahu kapan perasaan ini akan menghilang, yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah menikmati rasa sakit ini dan menunggu waktu menyembuhkan lukaku.


25 Juli 2018

No comments:

Post a Comment

Membaca dan Menulis

Hari ini rasanya tiba-tiba ingin menulis. Mari kita bahas tentang hobi membaca dan menulisku. Sejak kecil, aku selalu dibiasakan untuk memba...