Betapa bodohnya aku masih mengharapkan kamu ada di sisiku.
Setahun yang lalu aku terbiasa dengan hadirmu di setiap aku
sedang dalam keadaan tidak baik.
Kamu selalu hadir dengan kata-kata semangatmu, doa-doa baik darimu,
dan kekhawatiranmu untukku.
Entah aku yang salah mengartikan sikapmu padaku atau memang
kita memiliki perasaan yang sama?
Apapun kenyataannya, bagaimana perasaanmu padaku, aku merasa
bodoh karena aku tidak pernah mengungkapkan perasaan ini dan tidak pernah
berusaha untuk memperjelas tentang hubungan yang kita miliki.
Karena asumsi yang kubuat sendiri, aku terlalu berharap
padamu, pada janji-janjimu yang bisa saja itu hanya candaan bagimu mungkin? Banyak
sekali hal yang mengganjal di hatiku tentangmu.
Banyak pertanyaan yang belum sempat terjawab.
Aku ingin segera lepas dari rasa sakit ini.
Namun, aku tidak tahu bagaimana caranya terlepas dari
perasaan ini.
Aku tidak tahu kapan perasaan ini akan menghilang, yang bisa
aku lakukan sekarang hanyalah menikmati rasa sakit ini dan menunggu waktu
menyembuhkan lukaku.
25 Juli 2018
No comments:
Post a Comment